Suka Duka Pelajar Seberang Sungai
LUAS - Semangat pelajar SMPN 10 Kaur yang berasal dari Desa Serdang Indah Kecamatan Luas dalam perjuangan menuntut ilmu patut diacungi jempol. Setiap hari harus bangun lebih pagi agar tidak ketinggalan bus sekolah. Bus sekolah tidak bisa menjemput di Desa Serdang Indah, karena jalan menuju ke desa diseberang Sungai Luas itu, hanya dihubungkan oleh jembatan berayun. Bagi yang tidak punya kendaraan bermotor harus berjalan kaki, dari rumah ke pinggir jalan. Dengan jarak kurang lebih 1 KM dan medan jalan menanjak. Baik itu ketika berangkat atau pulang sekolah. "Kalau kami yang tidak punya motor ini. Jam 6.30 itu sudah harus siap-siap menunggu bus sekolah di pinggir jalan. Kalau tidak begitu bisa-bisa ketinggalan. Sedangkan jarak antara sekolah kami dengan desa Serdang Indah itu lumayan jauh," ungkap M Rizky siswa kelas VIII SMPN 10 Kaur pada RKa, Selasa (17/11). Dia mengakui bila memang dirinya sedikit terlambat. Orang tua biasanya mengantar mereka untuk pergi ke sekolah. Atau sampai pada jalan lintas Kecamatan Luas dan Muara Sahung. Begitu juga ketika pulang sekolah. Karena sudah terbiasa dengan hal tersebut. Dia dan teman-temannya tak lagi menjadikan hal itu sebagai keluhan. "Misalnya agak kesiangan itu biasanya minta antar sama orang tua. Kalau ditanya capek atau tidak sudah pasti capek. Tapi karena sudah biasa tak terlalu jadi masalah lagi," ujarnya ketika mengakhiri percakapan dengan RKa. (yie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: